JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion bersama Wakapolres AKBP Wahyudi “Menggerebek” bangunan cagar budaya rumah Sipitung di Cilincing, Senin (22/4).
Gidion mengatakan, kunjungannya tersebut ingin melihat sendiri bangunan bersejarah yang pernah disinggahi oleh tokoh Betawi, yakni Sipitung.
“Kami melihat rumah Sipitung dan kita tahu semua bahwa Sipitung seorang tokoh Betawi yang mempunyai peran besar dan andil besar dalam konteks kebudayaan maupun kemerdekaan pada masa lalu, ” kata Gidion.
Dalam kunjungan itu, Gidion juga baru mengetahui tokoh Betawi yang paling disegani oleh tentara Hindia Belanda tempo dulu.
“Hari ini juga saya mengetahui bahwa tokoh Sipitung adalah seorang sosok dari Ahmad Niti Kusuma, ” ungkapnya.
Meskipun tak dapat dirincikan secara gamblang soal sosok Sipitung, namun rumah yang didatangi oleh Gidion dan rombongan mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
“Secara gamblang di dalam museum ini belum bisa menyimpulkan bagaimana wajah dan profil pribadinya. Tapi ini adalah sebuah cara atau jalan kita untuk menuju ke sana, ” jelasnya.
Keberadaan rumah Sipitung tersebut dinilai memiliki andil besar dalam menjangkau generasi muda untuk mencintai kebudayaan Betawi.
“Menurut saya ini sangat bagus ada satu gravitasi kebudayaan peradaban. Sehingga kita anak-anak muda boleh belajar banyak tentang peradaban dan asal usul budaya betawi, ” ulasnya.
Untuk menarik minat generasi muda agar lebih cinta dengan budayanya, maka perlunya terobosan yang signifikan.
“Perlu ada event kemudian perlu diinstitusionalkan eventa-event tertentu yang kemudian berorientasi pada tokoh Sipitung itu sendiri maupun budaya betawi pada umumnya. Sehingga melalu kegiatan itu ketertarikan masyarakat akan semakin banyak dan ini akan menumbuhkan suasana atmosfir destinasi wisata khusunya di rumah Sipitung, ” bebernya.
Tak lupa Gidion mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dan menjadi bagian dari budaya Betawi tersebut.
“Sama-sama kita punya tanggung jawab moral untuk menjadi bagian dari budaya Betawi rumah Sipitung, ” pungkasnya. (Hendi)